MENYELAMI LUASNYA SAMUDERA KEBERKAHAN

 

Ada sepasang makhluk yang kemudian Allah muliakan posisinya dibanding makhluk-makhluk lain setelah Allah dan Rasulnya, ialah Orang tua.

Muawiyah RA dalam kisahnya pernah suatu kali meminta berulang kali kepada Nabi saw untuk ikut berjihad bersama Nabi, namun Nabi saw menyuruhnya kembali karena Nabi saw tahu bahwa ia masih memiliki Ibunda, yang dalam arti Muawiyah diminta untuk berbakti kepada Orang tuanya, karena dari situlah salah satu pintu surga Allah bukakan untuk hambanya.

Tak salah jika kemudian Imam Bukhari menempatkan bab Birul Walidain dalam bab pertamanya di salah satu karya beliau yaitu dalam bukunya seni berinteraksi dengan sesama atau 'Adab al Mufrad', seistimewa itulah kurang lebih Orang tua.

Pantas suatu hari Gurunda, Ust Aziz pernah berpesan bahwa sayangilah dan berbaktilah kepada orang tua mu selagi masih ada, beradanya mereka di dunia ini adalah sebuah peluang besar karena terbentang luasnya pintu surga yang Allah bukakan. Maka sungguh luar biasa sampai suatu riwayat Nabi saw pernah berkata: "Sungguh celaka.. sungguh celaka.. sungguh celaka, Yakni orang yang memiliki orang tua dan berusia lanjut, namun ia tak masuk jannah" (HR Muslim)

Perginya orang tua kita dari dunia, maka tertutuplah salah satu pintu surga yang paling mulia, tak heran Ust Aziz dan kawan-kawan yang kini telah kehilangan orang tuanya begitu mewanti-wanti jika bukan dari mereka (orang tua) dari pintu mana lagi kita akan Allah janjikan Surga?

Karena bagaimanapun dari mereka kita ada, dengan mereka kita mulia dan bersama ridho mereka Allah bukakan surga.
Maka sejauh, sebesar, dan sehebat apapun peranan kita saat ini, semoga besarnya peranan tersebut sebanding lurus dengan bakti, cinta & kasih sayang terhadap Orang tua.

Pada akhirnya kita selalu berharap semoga Allah mampukan kita untuk senantiasa berbakti kepada mereka di Dunia dan bahagia bersama mereka di Surga

Salam hangat,
dari anak-anak yang selalu merindu

#orangtua #surga